KRIPTOGRAFI
Halo teman-teman..........
nah,sebelum kita membahas mengenai materi "KRIPTOLOGI" aku mau memperkenalkan diri dulu nihhh....😃😃 karena ada pepatah yang mengatakan "tak kenal maka
tak sayang".heehehe...
Perkenalkan nama aku Annisya Aryani NIM 201931050, Pada
mata Kuliah Keamanan Sistem Komputer C31040319 aku diajar oleh dosen Desi
Rosi Hertina.sekarang aku sedang menempuh pendidikan di "Institut
Teknologi PLN" Jakarta. Aku sendiri berasal dari daerah lampung.
Ketika menulis blog ini aku berada di daerah ada asalku tempat di lampung
karena keadaan pandemi yang mengahruskan kita melakukan pjj seperti ini.
Di Institut Teknologi PLN
aku mengambil jurusan S1 Teknik Informatika,kenapa sih aku mengambil jurusan
tersebut?. Alasan aku sendiri mengambil jurusan tersebut,karena menurut aku
jurusan S1 Teknik Informatika merupakan jurusan yang sangat menjanjikan dalam
dunia pekerjaan,karena teknologi akan berkembang secara terus menerus dalam
jangka yang panjang sehingga tidak menutup kemungkinan kita untuk mendapatkan
pekerjaan dengan mudah.
Selama aku kuliah di jurusan
ini pasti aku pernah mengalami kesulitan dan kemudahan yang di alami. Nah, aku
sendiri pernah mengalami sedikit kesulitan ketika harus beradaptasi baik dengan
pelajaran ataupun ruang lingkup sekitar tetapi dengan adanya dosen-dosen dan
teman-teman yang sangat baik kepada aku dan menyampaikan materi dengan
jelas,sehingga aku mulai bisa beradaptasi dengan mata pelajaran tersebut. Aku
merasa mudah dalam mata kuliah tertentu karena aku sebelumnya sudah pernah
sedikit belajar materi dasar dari mata kuliah itu.
walaupun,begitu aku tetap
semangat dalam menjalani kuliahku karena aku sendiri mempunyai motivasi yang
membuat aku tetap semangat yaitu "kedua orangtua aku" karena aku
ingin membahagiakan kedua orangtuaku walaupun aku tau kebaikan kedua orangtua
itu tidak bisa terbayarkan oleh apapun. Tetapi aku akan tetap berusaha
semaksimal mungkin buat kedua orangtuaku tersenyum bahagia.
Nahh..... aku sudah memperkenalkan diri nihh kurang lebih itu saja buat perkenalannya😂. Selanjutnya kita akan masuk ke pembahasan materi kita....
PENGERTIAN
Kriptorafi memiliki pengertian lain, yakni
suatu ilmu tentang teknik enkripsi naskah asli (plaintext) yang diacak
memanfaatkan sebuah kunci enkripsi sehingga naskah asli tersebut berubah
menjadi naskah yang sulit dibaca (chipertext) oleh pihak yang tidak memiliki
kunci dekripsi.
Ilmu kriptografi berkembang selaras dengan
kemajuan teknologi. Menurut kronologi waktunya ilmu kriptografi dapat dibedakan
menjadi dua pemahaman, yakni kriptografi klasik dan kriptografi modern. Kedua
pemahaman tersebut bergantung pada penggunaan perangkat analasis dan pembuat
pesan yang bersifat kriptologis.
Apa itu kriptografi klasik? Kriptografi
klasik adalah kriptografi dalam pembuatannya maupun analisisnya sama sekali
tidak melibatkan komputer atau perangkat mesin. Alat-alat yang digunakan
berkutat pada pemanfaatan kertas, pena, batu, serta alat-alat lain yang tidak
tergolong dalam perangkat mesin modern sama sekali.
Ciri khas dari kriptografi klasik ialah
lebih berbasis pada karakter, baik karakter tulisan maupun karakter pesan yang
disampaikan. Ciri lainnya berupa penggunaan alat-alat yang masih terbilang
tradisional karena pada waktu kemunculannya belum mengenal komputer. Itulah
cara kerja kriptografi klasik.
Semua alogaritma kriptografi (chipper)
dari kriptografi klasik termasuk dalam sistem kriptografi yang bersistem
simetris. Teknik enkripsi pada kriptografi klasik semuanya sama seperti kunci
enkripsi. Maksudnya, untuk memahami sebuah teks tersembunyi dapat dilakukan
secara serupa seperti saat pembuatannya.
SEJARAH KRIPTOGRAFI
Kriptografi menurut
catatan sejarah telah eksis sejak masa kejayaan Yunani atau kurang lebih
sekitar tahun 400 Sebelum Masehi. Alat yang digunakan untuk membuat pesan
tersembunyi di Yunani pada waktu itu disebut Scytale. Scytale berbentuk
batangan silinder dengan kombinasi 18 huruf.
Pada masa Romawi, di
bawah kekuasaan Julius Caesar, penggunaan kriptografi semakin intens karena
pertimbangan stabilitas negara. Meski teknik yang digunakan tak serumit Yunani,
namun untuk memahami pesan kriptografi dari masa Romawi terbilang cukup sulit
untuk dikerjakan.
Berdasarkan aspek
historis kriptografi di atas, baik kriptografi klasik maupun modern keduanya
memiliki kesamaan prinsip yang besar dan tidak dapat disangsikan lagi, yakni
tujuan kriptografi adalah keamanan. Itulah layanan yang disediakan kriptografi
tanpa peduli dari masa mana kriptografi dibuat.
Melalui layanan keamanan
yang disediakan oleh jenis kriptografi tersebut, berbagai teks penting dapat
terjaga kerahasiaannya dan keotentikannya, sehingga antar pihak yang
berkorespondensi bisa saling menaruh kepercayaan. Kecuali apabila teknik
pembuatan kriptografi bocor ke pihak yang tidak dikehendaki.
TUJUAN KRIPTOGRAFI
Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini
yang juga merupakan aspek keamanan informasi yaitu :
1. Kerahasiaan, adalah layanan yang digunakan
untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas
atau kunci rahasia untuk membuka/mengupas informasi yang telah disandi.
2. Integritas data, adalah berhubungan dengan
penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data,
sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh
pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian
data lain kedalam data yang sebenarnya.
3. Autentikasi, adalah berhubungan dengan
identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu
sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri.
Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi
datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain.
4. Non-repudiasi., atau nirpenyangkalan
adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap
pengiriman/terciptanya suatu informasi oleh yang mengirimkan/membuat.
ALGORITMA KRIPTOGRAFI
Kiranya perlu Anda ketahui sebagai basis pemahaman awal kriptografi,
yaitu algoritma dalam keilmuan kriptografi. Algoritma sendiri memiliki
pengertian sebagai langkah-langkah atau metode yang disusun secara sistematis.
Bila ditempelkan pada ‘kriptografi’, maka makna dari algoritma kriptografi
adalah langkah logis untuk menyembunyikan pesan.
Ada
tiga fungsi dasar di dalam algoritma kriptografi, antara lain; enkripsi,
dekripsi, dan kunci. Enkripsi berarti proses penyembunyian data pesan, mengubah
plaintext menjadi chipertext. Sedangkan dekripsi merupakan kebalikan dari
enkripsi, bertujuan untuk memahami pesan yang ada, dan kunci adalah teknik yang
digunakan untuk enkripsi maupun dekripsi.
Di
tataran masa kriptografi modern, kriptografi tidak harus berbentuk besar dan
melewati tahapan yang sulit mengerti. Bahkan di era modern, kriptografi sudah
dapat dihadirkan secara portable, seperti halnya aplikasi yang menggunakan
kriptografi.
Aplikasi yang dibuat
untuk kriptogrfi berarti sebuah program yang memungkinkan untuk dilakukannya
enkripsi dan dekripsi pada saat melakukan proses pengamanan sebuah pesan di
dalam data desktop maupun handphone.
Aplikasi ini biasanya digunakan untuk mengamankan perangkat maupun isi di
dalam perangkat itu sendiri dengan melakukan penguncian yang menggunakan metode
algoritma kriptografi. Praktek semacam ini sangat akrab di kriptografi modern
karena sarana dan prasarana yang sudah mendukung secara penuh.
Penggunaan dari aplikasi berkriptograf ini membuat keamanan perangkat
menjadi berlapis-lapis. Bagi seseorang yang berniat membuka perangkat tersebut,
harus melewati beberapa rangkaian kunci yang telah disediakan untuk mengamankan
perangkat.
Seseorang yang memanfaatkan kriptografi di dalam aplikasi jelas memikili
tingkat privasi yang sangat tinggi. Demi kerahasiaan atas privasinya, aplikasi
yang menggunakan kriptografi dipandang penting untuk digunakan. Adanya lapisan
keamanan yang bertingkat akan membuat orang yang berniat buruk kehabisan
kesabaran ketika membongkar.
Terdapat banyak sekali aplikasi yang menyediakan
layanan kriptografi, malah dalam kenyataannya, setiap aplikasi sudah dilengkapi
dengan perangkat kriptografi, contohnya adalah aplikasi WhatsApp dan Telegram.
Keduanya mengamankan pengguna melalui kunci enkripsi yang cukup rumit dan ketat
demi keterjagaan privasi penggunanya.
1. ENKRIPSI (ENCRYPTION)
Bisa
dikatakan sebagai suatu proses dimana kita bisa mengubah pesan asli ke dalam
bentuk yang tidak bisa dikenal. Sehingga pesan benar-benar berbeda dari bentuk
asli sebelumnya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa hacker tidak bisa
membaca data. Juga menjadi alasan mengapa pengirim pesan menggunakan algoritma
enkripsi. Secara umum, enkripsi bekerja dengan bantuan algoritma kunci. Data
dienkripsi agar aman sehingga tidak bisa dicuri. Namun, banyak juga perusahaan
terkenal yang mengenkripsi data untuk menjaga kerahasiaan perdagangan mereka dari
kompetitor.
2. DECRYPTION
Proses
pengubahan data terenkripsi ke dalam bentuk yang mudah dibaca sehingga mudah
dimengerti oleh manusia dan komputer. Dekripsi dilakukan dengan mendekripsi
teks secara manual atau bahkan dengan bantuan kunci yang telah digunakan
sebelumnya untuk mengenkripsi pesan asli.
3. STREAM CHIPHER
Aliran sandi milik keluarga kunci sandi simetris. Stream cipher
menggabungkan bit teks biasa dengan stream bit sandi pseudorandom dengan
penggunaan operasi XOR (eksklusif-atau). Cipher stream mengenkripsi digit teks
biasa satu per satu dengan berbagai transformasi untuk digit berturut-turut.
Karena enkripsi setiap digit tergantung pada kondisi mesin cipher saat ini,
stream cipher juga dikenal sebagai cipher negara. Biasanya, bit / gigitan
tunggal digunakan sebagai digit tunggal. Untuk menghindari masalah keamanan,
harus dipastikan bahwa kondisi awal yang sama tidak digunakan lebih dari
sekali. Stream cipher yang paling banyak digunakan adalah RC4.
4. BLOCK CIPHER
Cipher kunci simetris lainnya. Cipher blok beroperasi pada blok (kelompok
bit) dengan panjang tetap. Blok cipher menggunakan transformasi tetap (tidak
berubah) untuk semua digit di blok. Misalnya, ketika blok x-bit teks biasa
(bersama dengan kunci rahasia) disediakan sebagai input ke mesin blok cipher,
ia menghasilkan blok x-bit ciphertext yang sesuai. Transformasi aktual
tergantung pada kunci rahasia. Demikian pula, algoritma dekripsi memulihkan
blok x-bit asli dari plaintext menggunakan blok x-bit dari ciphertext dan kunci
rahasia di atas sebagai input. Dalam hal pesan input terlalu panjang
dibandingkan dengan ukuran blok, itu akan dipecah menjadi blok dan blok-blok
ini akan (secara individu) dienkripsi menggunakan kunci yang sama. Namun, karena
kunci yang sama digunakan, setiap urutan berulang dalam teks biasa menjadi
urutan berulang yang sama dalam teks sandi, dan ini dapat menyebabkan masalah
keamanan. Cipher blok yang populer adalah DES (Data Encryption Standard) dan
AES (Advanced Encryption Standard).
KRIPTOGRAFI HIBRID
Selama pengguna hanya menyimpan data
secara local di hard disk dan tidak mengirimkannya,
enkripsi simetris sudah cukup aman.
Keunggulan metode ini adalah cara kerjanya yang sangat
cepat karena menggunakan algoritma
matematis yang tidak rumit dan panjang kunci yang lebih
pendek. TrueCrypt, misalnya dapat
mengenkripsi sekitar 175 MB/detik.
Metode simetris
kurang tepat untuk mentransfer data. Karena untuk dapat menggunakan
datanya mitra komunikasi harus
bertukar kunci yang dibuat secara acak untuk setiap sesi (Session Key),
sehingga apabila jika seorang hacker
menemukan kunci ini maka dengan mudah ia dapat men-d
ecrypt komunikasi tersebut.
Metode asimetris mengatasi masalah tersebut dengan membuat sepasang kunci. Pengirim mengenkripsi data dengan sebuah Public Key yang didapat dari mitra komunikasinya. Hanya Private Key yang memiliki penerima dapat men-decrypt data. Dengan demikian, kunci untuk decryption tidak jatuh ke orang lain. Sebaliknya publikasi Public Key tidak menjadi masalah
karena tidak dapat men-decrypt
data. Private Key juga tidak dapat diturunkan dari Public Key, seperti halnya sebuah gembok yang
digunakan untuk mengunci gerbang, tetapi tidak dapat membukanya kembali.
Metode asimetris juga
memiliki kelemahan. Karena lebih rumit, metode ini bekerja 1000 kali lebih
lambat dibandingkan metode simetris, sehingga tidak tepat
untuk data dalam jumlah besar. Dalam
praktiknya, misalnya pada transfer data di Internet, lalu lintas e-mail
atau online banking, digunakan metode
hibrida. Metode Hibrida mengenkripsi data sebenarnya secara simetris,
tetapi kuncinya secara
asimetris. Metode semacam ini mengkombinasikan pertukaran kunci yang aman dan
data encryption yang cepat.
Metode hibrida terdiri atas enkripsi simetris dengan satu kunci (Session Key) dan enkripsi asimetris dengan sepasang kunci (Public/Private Key).
Langkah 1 : Pengirim mengenkripsi teks dengan Session Key.
Langkah
2 : Mengenkripsi Session Key dengan Public Key.
Langkah
3 : Penerima men-decrypt Session Key dengan Private Key.
Langkah
4 : Men-decrypt teks dengan Session Key.
Proses kriptografi hybrid
TEKNIK DASAR KRIPTOGRAFI
1. SUBSTITUSI
Dalam kriptografi, sandi substitusi adalah jenis metode enkripsi dimana setiap satuan
pada teks terang digantikan oleh teks tersandi dengan sistem yang teratur.
Metode penyandian substitusi telah dipakai dari zaman dulu (kriptografi klasik)
hingga kini (kriptografi modern),
Langkah pertama adalah membuat suatu tabel substitusi. Tabel substitusi dapat
dibuat sesuka hati, dengan catatan bahwa penerima pesan memiliki tabel yang
sama untuk keperluan decrypt. Bila tabel substitusi dibuat secara acak,
akan semakin sulit pemecahanciphertext oleh orang yang tidak berhak.
Metode ini dilakukan dengan mengganti setiap huruf dari teks asli dengan huruf
lain sebagai huruf sandi yang telah didefinisikan sebelumnya oleh algoritma
kunci.
Contoh:
Metode Penyandian Substitusi Sederhana
1. BLOCKING
Sistem enkripsi ini terkadang membagi plaintext menjadi beberapa blok yang
terdiri dari beberapa karakter, kemudian di enkripsikan secara independen.
Caranya :
Plaintext dituliskan secara vertikal ke bawah berurutan pada lajur, dan
dilanjutkan pada kolom berikutnya sampai seluruhnya tertulis. Ciphertext-nya
adalah hasil pembacaan plaintext secara horizontal berurutan sesuai dengan
blok-nya.
Contoh :
1. PERMUTASI
Salah satu teknik enkripsi yang terpenting adalah permutasi atau sering juga
disebut transposisi. Teknik ini memindahkan atau merotasikan karakter dengan
aturan tertentu. Prinsipnya adalah berlawanan dengan teknik substitusi. Dalam
teknik substitusi, karakter berada pada posisi yang tetap tapi identitasnya
yang diacak. Pada teknik permutasi, identitas karakternya tetap, namun
posisinya yang diacak.
Caranya
Sebelum dilakukan permutasi, umumnya plaintext terlebih dahulu dibagi menjadi
blok-blok dengan panjang yang sama.
Plaintext akan dibagi menjadi blok-blok yang terdiri dari 6 karakter, dengan
aturan permutasi, sebagai berikut :
1. EKSPANSI
Suatu metode sederhana untuk mengacak pesan adalah dengan memelarkan pesan itu
dengan aturan tertentu. Salah satu contoh penggunaan teknik ini adalah
dengan meletakkan huruf konsonan atau bilangan ganjil yang menjadi awal dari
suatu kata di akhir kata itu dan menambahkan akhiran “an”. Jika suatu kata
dimulai dengan huruf vokal atau bilangan genap, ditambahkan akhiran “i”.
Contoh :
PEMAMPATAN
Mengurangi panjang pesan atau jumlah bloknya dengan cara lain untuk
menyembunyikan isi pesan.
Contoh sederhana ini menggunakan cara menghilangkan setiap karakter ke-tiga
secara berurutan. Karakter-karakter yang dihilangkan disatukan kembali dan
disusulkan sebagai “lampiran” dari pesan utama, dengan diawali oleh suatu
karakter khusus, dalam contoh ini menggunakan ” * “.
https://nazernasrisamaaja.wordpress.com/2011/03/30/kriptografi-simetrisasimetris-dan-hybrid/
Komentar
Posting Komentar